Selasa, 20 Desember 2016

JANGAN MEREMEHKAN BISNIS KAKI LIMA

    Bisnis pedagang kaki lima memang kelihatannya tidak sebagus mall-mall, tidak se-elit restaurant berbintang lima, tapi dibalik semua itu ternyata penghasilan pedagang kaki lima omset perbulannya mengalahkan penghasilan orang yang bekerja di PT, mengalahkan penghasilan orang yang bekerja di pabrik. Kerja dipabrik satu bulan gajinya kurang lebih 1,7juta dengan gaji segitu karyawan harus datang tepat waktu, harus selalu patuh terhadap peraturan yang telah di tetapkan pabrik terseut, kalau telat masuk gajinya akan terpotong, kalau tidak patuh sama peraturan pabrik tersebut maka karyawan akan dipecat, bahkan yang lebih beratnya lagi kerja di pabrik menguras tenaga, & selama bekerja kita harus fokus ke pekerjaan, kalau mereka salah mengerjakan sesuatu, pekerjaan mereka yang menjadi taruhanya, antara di pecat atau di skors untuk beberapa hari sebagai teguran karena kelalaian mereka dalam bekerja, & resikonya pun lebih besar, seperti tangannya yang terkena mesin pabrik.

         Sedangkan orang yang bekerja menjadi pedagang kaki lima mereka tidak akan bertemu dengan hal-hal tersebut, mereka pedagang kaki lima omset perbulan nya kurang lebih sampai 12juta, omset 12juta belum dipoton bayar air, listrik, bahan-bahan untuk jualan, sewa tempat, bayar karyawan, hingga sisah uang 2,5juta.

    Yang mempunyai bisnis mereka harus pintar, pintar dalam arti mengatur keuangan pemasukan, pengeluaran, dsb. Menjadi pedagang kaki lima juga tidak seenak yang di bayangkan, kalau pedang kaki lima tidak mempunyai ruko yang tertutup seperti toko-toko, melainkan tempat jualan nya itu dipinggir jalan yang kalau buka jualan barang-barangnya harus di angkutin terlebih dahulu, harus dipasang-pasang, & kalau mau tutup barang-barang jualan nya harus di angkutin lagi seperti sebelum buka, lebih parah nya lagi jika ada pelebaran jalan atau apapun itu, warung tersebut harus di bongkar secara paksa oleh satpol pp.

        Repotnya jadi pedagang kaki lima itu waktu mau buka & mau tutup warung. tetapi pedagang kaki lima tidak enaknya cuma di situ, pedagang kaki lima kerjanya santai dia bekerja kalau ada pembeli kalau tidak ada pembeli dia hanya duduk-duduk sambil main HP. pedagang kaki lima waktu santainya lebih banyak dari pada waktu kerjanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar